Thursday, February 16, 2006

Alphawave

From DRS... ooh it's so... hmm....


Hakikat hidup : lahir, melahirkan dan mati...sementara itu, kesederhanaan fase tersebut di perumit dengan tujuan tujuan yang berseteru dengan membutuhkan keseimbangan terus menerus. Fatalnya keseimbangan selalu tak seimbang, menciptakan persinggahan sementara, yaitu perenungan.


DINA DELIANA HOMOGENIC & ELANG POLYSTER EMBASY @TRL BAR


Simetris, percakapan 2 arah menghasilkan 1 arah,
Jutaan manusia yang saling terikat di jaringan dunia digital, merasakan cinta yang maya.
lalu seolah dibalik tust komputer, dina dan elang memperlakukan tuts tuts piano bertumpahan nada dan kata kata...saling berinteraksi

Dengan merah mawar di dada, dina deliana romantik terselubung, mendengar ungkapan elang polyster embasy yang menggulung murung, merelung rubung, suara berkabung

Posisi tubuh elang memang tidak menyatakan arah tujuan bernyanyi, dengan menunduk memanjatkan jalan pikiran, meluapkan hampa. berdua saling menunjukan persetumbuhan alami, bahwa tak berpikirpun ada yang menggerakan jantung, ada yang mengalirkan darah, ada yang membungakan hasrat...

santun dan fasih lirih dina deliana, tutur luluh melepuh, frekwensi elang di ketinggian menukik tajam...adalah perbuatan yang melemparkan batu kedalam kolam, dan gelombangnya sampai ketepian, adalah kesengajaan menanam benih bunga, dan gerakannya lambat melewati hari bulan, dan tahun.

Setiap tetes nada memberi kesegaran, kehalusan dina memberi waktu yang tepat untuk mendorong elang kearah sarang

cinta menyatukan tujuan tujuan yang tidak seimbang dengan saling melengkapi...cinta meruntuhkan dinding yang tidak memperbolehkan pengetahuan berkembang, karenanya ketulusan itu seperti angin yang membentuk lukisan di pasir, atau tetes yang menangis di batu....terus menerus membuat lubang...

Bunga selalu bersuka cita, untuk ucapan selamat, bunga selalu berkabung untuk belangsung kawa, tetapi selalu ada masa indah untuk masa gelora
bunga selalu romantis untuk cinta "HAPPY VALENTINES DAYS"


sisi lain:
latihan mereka hanya saling mendengarkan demo satu sama lain, dan latihan sebenarnya hanya pas checksound sebelum pertunjukan di mulai....namun hasilnya merupakan pertunjukan yang amat matang, dan penuh kesungguhan......

DINA DELIANA HOMOGENIC, DAN ELANG POLYSTER EMBASY, SALAH SATU DUET YANG PALING ROMANTIS FEBUARI 2006 @TRL BAR

Thursday, February 09, 2006

Volcano in Bandung

Ingat legenda "Sangkuriang"?. Tentunya akan ingat dengan gunung "Tangkuban Parahu". Gunung ini merupakan bagian dari legenda tersebut, yang disebut-sebut sebagai "perahu yang terbalik". Entahlah... tak ada satupun yang dapat membuktikan ke-auntetik-an cerita tersebut. Terlepas dari adanya legenda sangkuriang, gunung tangkuban parahu -salah satu gunung berapi yang masih aktif di Jawa Barat- merupakan tempat berwisata yang cukup menarik.

Terletak beberapa kilometer di sebelah utara Kota Bandung, di perbatasan antara Kabupaten Bandung dan Kabupaten Subang. Untuk menuju ke Tangkuban Parahu ini dapat ditempuh dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum (angkot ke arah Lembang). Di sepanjang perjalanan menuju tangkuban parahu, kita akan menyaksikan indahnya alam Bandung dengan udaranya yang sejuk segar dan dikelilingi oleh kebun teh, perkebunan dan peternakan sapi. Selain itu dapat juga dijumpai kedai-kedai penjual makanan khas seperti colenak (ketan bakar), jagung bakar, pisang bakar, bandrek, dll yang banyak berada di tepi jalan. Ada juga peternakan kelinci, lengkap dengan kedai sate kelinci, juga perkebunan strawberry dimana kita bisa memetiknya bak di kebun sendiri.

Di dalam tangkuban parahu sendiri ada beberapa obyek wisata yang menarik, seperti kawah ratu dan kawah domas. Kawah ini dapat dinikmati dari dekat. Terdapat banyak kawah kecil-kecil yang rata dengan permukaan tanah dan mudah dijangkau. Airnya pun dapat dirasakan kehangatannya. Bahkan kita bisa merebus telur di kawah kecil-kecil tersebut.

Kawah Domas adalah satu di antara 12 kawah yang ada di kompleks wisata alam Tangkuban Parahu. Kawah Domas ini adalah satu dari 7 kawah yang baru dapat dinikmati pengunjung, seperti kawah: Ratu, Jarian, Badag, Orok (Bayi), Upas dan Domas sendiri.

Saturday, February 04, 2006

About Soundshine

The spinning top make a sound like a train across the valey / Fading, oh so quite but constant till it passed / Over the ridge into the distances / Written on your ticket to remind you where to stop and when to get off

Hmm… that’s some lyrics of KoC’s song (Kings of Convenience) called ‘build up’ (featuring Feist). Well, it’s so amazing to hear that KoC will perform in Indonesia (Jakarta & Bandung). I can’t hardly wait for that. The limited tickets will be sold in Aksara & FFWD next month.

Ticket : Rp.250.000,-