Mungkin sebagian orang lebih mengenal museum ini dengan nama Museum Gajah dari pada nama aslinya. Memang nama resmi museum ini memang Museum Nasional, tetapi dikenal juga sebagai Museum Gajah karena di tengah halaman depannya berdiri sebuah patung gajah yang terbuat dari perunggu, hadiah Raja Thailand kepada Presiden Soekarno. Gedung ini terletak di sebelah barat Lapangan Merdeka tepatnya di Jl. Merdeka Barat No.12, Jakarta Pusat. Museum yang terbesar di Asia Tenggara ini dibangun oleh sebuah lembaga ilmu pengetahuan Bataviaasch Genootschap van kunsten en Wetenschappen (sekarang Lembaga Kebudayaan Indonesia) pada tanggal 24 April 1778 dan dibuka pada tahun 1868 oleh Persatuan Kesenian dan Ilmu Pengetahuan Batavia.
Disini para pengunjung dapat melihat kehidupan nenek moyang kita sebelum mereka mengenal tulisan di jaman prasejarah, mengenal peradaban bangsa lain sampai menjadi kerajaan-kerajaan terkuat di Asia Tenggara.
Berbagai benda-benda prasejarah mulai dari jaman batu seperti; artifak, fosil, menhir dan senjata purba yang berasal dari pelosok Nusantara. Disi juga terdapat koleksi keramik yang terbuat dari perunggu dari dinasti Han, Tang dan Ming yang masih utuh dan termaksud salah satu koleksi keramik terbesar di dunia, khususnya keramik-keramik Asia Tenggara, juga benda-benda kebudayaan Hindu-Jawa.
Sedangkan koleksi lukisan yang terdapat di museum ini terdiri dari lukisan karya pelukis-pelukis Paris, antara lain; karya Kandensky, Zou Wuki, Georges Braque, Polk Lee yang terakhir dipamerkan tahun 1991 lalu.
Lukisan-lukisan tersebut dulu disumbangkan oleh para seniman kota Paris tahun 1950-an karena Indonesia ingin membuat museum seni rupa internasional. Museum itu tidak pernah jadi sampai kini, sehingga lukisan-lukisan mahal itu dan juga koleksi pelukis Tanah Air lainnya milik negara ditaruh di Museum Nasional.
Hingga sekarang Museum Nasional tengah membangun dua gedung tambahan di sebelah kiri dan belakangnya. Gedung kiri enam lantai plus dua lantai bawah tanah (basement), sementara gedung belakang sepuluh lantai dan juga dua lantai bawah tanah.
Pembangunan itu untuk menambah ruang yang saat ini dirasa sudah tak lagi memadai menampung seluruh benda koleksi Museum Nasional. Demikian diutarakan Ketua Museum Nasional Suwati Kartiwa, minggu keempat Juni.
Benda koleksi Museum Nasional sekarang mencapai sekitar 66.600 potong, yang terdiri dari 61.600 benda prasejarah dan antropologi, serta sekitar 5.000 benda arkeologi, yang berasal dari seluruh penjuru Nusantara.
Dengan dibangunnya dua gedung baru, kelak pengelola Museum Nasional akan lebih leluasa memamerkan dan menggudangkan benda-benda koleksi, mulai patung batu purbakala hingga lukisan kontemporer.
Kedua gedung baru itu kelak akan membuat Museum Nasional memiliki ruangan seluas 68. 635 meter persegi, hampir sepuluh kali luas sekarang. Sebagian besar ruangan yang ada akan digunakan sebagai tempat penggudangan benda-benda koleksi serta ruang pameran, baik pameran tetap maupun pameran tak tetap. Sekitar 30 persen akan difungsikan sebagai area publik, seperti lobi dan auditorium.
Sebagian ruang lantai bawah tanah kedua gedung baru akan digunakan sebagai area parkir. Rencana jangka panjang, museum ini juga akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas lain, seperti kafe dan toko cenderamata.
Museum yang sudah dikenal baik di dalam maupun luar negeri, sehingga bisa dipastikan dalam memasuki hari-hari libur, pengunjung yang datang mengunjungi museum ini cukup banyak.
Jadwal kunjungan yang tersedia:
Senin-Kamis, pukul 08.30 - 02.30 wib.
Jumat, pukul 08.30 - 11.30 wib.
Sabtu, pukul 08.30 - 01.30 wib.
Minggu, Tutup.
(from jakarta.go.id)
Disini para pengunjung dapat melihat kehidupan nenek moyang kita sebelum mereka mengenal tulisan di jaman prasejarah, mengenal peradaban bangsa lain sampai menjadi kerajaan-kerajaan terkuat di Asia Tenggara.
Berbagai benda-benda prasejarah mulai dari jaman batu seperti; artifak, fosil, menhir dan senjata purba yang berasal dari pelosok Nusantara. Disi juga terdapat koleksi keramik yang terbuat dari perunggu dari dinasti Han, Tang dan Ming yang masih utuh dan termaksud salah satu koleksi keramik terbesar di dunia, khususnya keramik-keramik Asia Tenggara, juga benda-benda kebudayaan Hindu-Jawa.
Sedangkan koleksi lukisan yang terdapat di museum ini terdiri dari lukisan karya pelukis-pelukis Paris, antara lain; karya Kandensky, Zou Wuki, Georges Braque, Polk Lee yang terakhir dipamerkan tahun 1991 lalu.
Lukisan-lukisan tersebut dulu disumbangkan oleh para seniman kota Paris tahun 1950-an karena Indonesia ingin membuat museum seni rupa internasional. Museum itu tidak pernah jadi sampai kini, sehingga lukisan-lukisan mahal itu dan juga koleksi pelukis Tanah Air lainnya milik negara ditaruh di Museum Nasional.
Hingga sekarang Museum Nasional tengah membangun dua gedung tambahan di sebelah kiri dan belakangnya. Gedung kiri enam lantai plus dua lantai bawah tanah (basement), sementara gedung belakang sepuluh lantai dan juga dua lantai bawah tanah.
Pembangunan itu untuk menambah ruang yang saat ini dirasa sudah tak lagi memadai menampung seluruh benda koleksi Museum Nasional. Demikian diutarakan Ketua Museum Nasional Suwati Kartiwa, minggu keempat Juni.
Benda koleksi Museum Nasional sekarang mencapai sekitar 66.600 potong, yang terdiri dari 61.600 benda prasejarah dan antropologi, serta sekitar 5.000 benda arkeologi, yang berasal dari seluruh penjuru Nusantara.
Dengan dibangunnya dua gedung baru, kelak pengelola Museum Nasional akan lebih leluasa memamerkan dan menggudangkan benda-benda koleksi, mulai patung batu purbakala hingga lukisan kontemporer.
Kedua gedung baru itu kelak akan membuat Museum Nasional memiliki ruangan seluas 68. 635 meter persegi, hampir sepuluh kali luas sekarang. Sebagian besar ruangan yang ada akan digunakan sebagai tempat penggudangan benda-benda koleksi serta ruang pameran, baik pameran tetap maupun pameran tak tetap. Sekitar 30 persen akan difungsikan sebagai area publik, seperti lobi dan auditorium.
Sebagian ruang lantai bawah tanah kedua gedung baru akan digunakan sebagai area parkir. Rencana jangka panjang, museum ini juga akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas lain, seperti kafe dan toko cenderamata.
Museum yang sudah dikenal baik di dalam maupun luar negeri, sehingga bisa dipastikan dalam memasuki hari-hari libur, pengunjung yang datang mengunjungi museum ini cukup banyak.
Jadwal kunjungan yang tersedia:
Senin-Kamis, pukul 08.30 - 02.30 wib.
Jumat, pukul 08.30 - 11.30 wib.
Sabtu, pukul 08.30 - 01.30 wib.
Minggu, Tutup.
(from jakarta.go.id)
1 comment:
"(...)patung gajah yang terbuat dari perunggu, hadiah Raja Thailand kepada Presiden Soekarno".
Informasi ini tidak bener. Patung gajah itu sudah ada taun 1911. Ini memang hadiah Raja Thailand, tapi kepada Gubernur Jendral Hindia-Belanda...
salam dari Solo
Post a Comment