Jakarta sebagai tipikal kota Metropolitan memiliki masalah yang serius dalam hal kemacetan. Jika tidak ada pembatasan jumlah kendaraan bukanlah hal yang tidak mungkin jika suatu saat nanti akan ada ledakan jumlah kendaraan yang sulit dikendalikan. Sarana angkutan umum di jakarta banyak macamnya mulai dari bajaj, kancil, angkot, metromini, kopaja, bus PPD, busway hingga rencana monorain yang entah akan kapan terwujud.
Sebagai pengguna jasa angkutan umum bus, gue sangat senang akan kehadiran trans jakarta (bus way). Ya setidaknya kita mendapat fasilitas anti-macet. Tapi aneh aja masih ada sebagian orang yang menganggap busway adalah proyek egois. Mungkin mereka yang bilang egois itu adalah orang-orang pengguna kendaraan pribadi yang lahannya diambil oleh busway. Tapi walaupun peminatnya sangat busway, armada busway yang ada saat ini jumlahnya dirasakan sangat kurang. Coba aja mangkal di halte busway pada sore hari (peak hour abis pulang kantor), dijamin akan melihat tumpukan manusia yang mengantri untuk naik busway. Dan antrian ini maha dahsyat lah pokoknya, belom lagi di dalem busway empet2an kayak pepes ikan di dalem panci.... Ayo dong pemprov DKI tambahin armada busway!!!
Kemarenan gue naek bis regular Mayasari Bhakti Nomor 77 ke arah SLIPI. Yang gue rasakan selama di dalam bus adalah kepenatan penuh sesak dan panas tiada terkira. Udah berdiri dan pegangan aja susah, eh si kernet masih nyuruh2 untuk lebih merapat. Lama2 gue bisa jadi sarden di bulan puasa nih. Dan secara spontan pas turun dari bus gue langsung teriak... "FREEDOM!!!". Kayanya orang-orang pada mandang aneh gitu. Ah bodo lah, yang penting gue udah selamat dari bis neraka tersebut.
Sebagai pengguna jasa angkutan umum bus, gue sangat senang akan kehadiran trans jakarta (bus way). Ya setidaknya kita mendapat fasilitas anti-macet. Tapi aneh aja masih ada sebagian orang yang menganggap busway adalah proyek egois. Mungkin mereka yang bilang egois itu adalah orang-orang pengguna kendaraan pribadi yang lahannya diambil oleh busway. Tapi walaupun peminatnya sangat busway, armada busway yang ada saat ini jumlahnya dirasakan sangat kurang. Coba aja mangkal di halte busway pada sore hari (peak hour abis pulang kantor), dijamin akan melihat tumpukan manusia yang mengantri untuk naik busway. Dan antrian ini maha dahsyat lah pokoknya, belom lagi di dalem busway empet2an kayak pepes ikan di dalem panci.... Ayo dong pemprov DKI tambahin armada busway!!!
Kemarenan gue naek bis regular Mayasari Bhakti Nomor 77 ke arah SLIPI. Yang gue rasakan selama di dalam bus adalah kepenatan penuh sesak dan panas tiada terkira. Udah berdiri dan pegangan aja susah, eh si kernet masih nyuruh2 untuk lebih merapat. Lama2 gue bisa jadi sarden di bulan puasa nih. Dan secara spontan pas turun dari bus gue langsung teriak... "FREEDOM!!!". Kayanya orang-orang pada mandang aneh gitu. Ah bodo lah, yang penting gue udah selamat dari bis neraka tersebut.
1 comment:
Maret 2007, 18.15 WIB, ceritanya mau nyobain Busway dari Kuningan ke Sudirman. Pertama kali naek transportasi umum di Jakarta sejak 1996, agak grogi. Bener aja, HP gua dicolong orang. Padahal gua baru beli beberapa bulan sebelumnya, T-Mobile HTC MDA. Tapi gua ngga kapok.
Post a Comment